Laman

Selasa, 07 Juli 2015

Review Lagu That's Why You Go Away

#NowPlaying : MLTR-That's Why You Go Away

Sore hari…

“Dari tadi lagu itu terus yang diputer dek, ganti sih! Yang dengerin kan nggak cuma kamu doang.” gumam Mas Dick (kakak laki-laki) sambil berdecak kesal. Saya yang sedang berleyeh-leyeh unyu di depan komputer sambil menunggu adzan magrib yang masih dalam hitungan jam menanti buka puasa hanya manggut-manggut nggak jelas sembari mendengarkan lagu Michael Learns to Rock yang sudah diputar sekian kalinya.

“Ye bocah! Malah diem. Judulnya apa sih? Kayak pernah denger.” Tanya si kakak mengganggu kekhusyukan saya dalam mendengarkan setiap syair lagu.

“Ssshh! Judulnya That’s Why you Go Away. Udah? Minggir gih, berisik mulu deh.” Jawab saya dengan malas tanpa mengalihkan mata dari layar komputer.

“Oh lagu itu… yaelah lagu udah lama banget, baru suka sekarang. Dari dulu dengerinnya lagu-lagu koreng eh korea terus sih. Dasar seleramu telat banget sih dek. Sok-sok suka lagu klasik, padahal kamar penuh poster boyband.” Sindir Mas Dick sembari menyalakan rokok. Kali ini saya melotot ke arahnya sambil memberikan tatapan elo-diem-atau-gue-ubah-jadi-tape seseram mungkin. Dan sepertinya Mas Dick langsung bisa menangkap maksud pelototan saya karena ia langsung buang muka sambil menghisap rokoknya.

Beh… kakak saya ini kampret! Dari dulu juga saya udah suka lagu klasik, cuma karena terbawa euforia tentang hallyu wave atau biasa dikenal demam Korea. Saya sampai tergila-gila sama boyband yang namanya Exo, sampai saya beli merchandise Exo, seperti poster, photo box, jaket dan banyak lagi. Saya sadar namanya aja ‘demam’ kalau udah sembuh juga bakal stabil lagi. Dan saya sadar kalau kesukaan saya terhadap Exo hanya sebuah ‘demam’ dan nggak benar-benar mengidolakan mereka. Buktinya? Sampai sekarang saya udah nggak pernah update tentang Exo lagi, dan kalau ada sesuatu yang baru tentang Exo, malah reaksi saya biasa saja. Oke kali ini saya nggak mau ngomongin soal Exo. Tapi soal lagu kesukaan yang akhir-akhir ini sering banget saya putar tanpa merasa bosan.

Judul lagu ini adalah That’s Why You Go Away, lagu yang dinyanyikan band bernama Michael Learns to Rock atau yang lebih dikenal dengan sebutan MLTR. Awal saya tahu lagu ini adalah ketika saya melihat daftar-daftar lagu di ponsel kakak saya, lalu muncullah lagu itu dan saat saya dengar pertama kali, nggak tahu kenapa saya langsung jatuh cinta sama lagunya. Ketika saya mendengar lagu ini, I feel like I’m gonna flying high into the blue sky and that’s makes me feel so… ah bahkan saya nggak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Terlebih dengan makna lagunya, ketika kau tak bisa melupakan orang yang telah pergi darimu, tapi biarpun liriknya galau saya justru nggak merasa galau. Karena Jascha cs membawakan lagunya dengan irama musik yang syahdu, lembut, dan easy listening. Ini lagu bener-bener recommended lah buat yang lagi galau tapi nggak pengen denger lagu galau tapi pengen dengerin lagu galau *ngomong apasih*

Krik…krik..krik

Sebenarnya saya ingin menyisipkan file lagu, supaya bisa didownload. Tapi lebih baik kalo mau lagunya, download sendiri aja deh haha karena saya hanya ingin membagikan lirik lagunya aja ya! Bahh.. okelah tanpa banyak basa bisu, berikut lirik beserta terjemahannya… cekibrowshh….

That's Why You Go Away

Baby, won't you tell me
Sayang, mengapa kau tak memberitahuku
Why there is sadness in your eyes?
Mengapa ada kesedihan di matamu?
I don't wanna say goodbye to you
Aku tak ingin mengucapkan selamat tinggal padamu
Love is one big illusion I should try to forget
Cinta adalah sebuah ilusi yang kuat, seharusnya ku coba 'tuk lupakan
But there is something left in my head
Namun masih ada sesuatu yang masih tertinggal di kepalaku

You're the one who set it up
Kau yang pertama memulainya
Now you're the one to make it stop
Sekarang kau juga yang ingin mengakhirinya
I'm the one who's feeling lost right now
Dan sekarang akulah yang merasakan kehilangan
Now you want me to forget every little thing you
said
Sekarang kau ingin aku melupakan semua yang pernah kau ucapkan
But there is something left in my head
Namun masih ada sesuatu yang masih tertinggal di kepalaku

I won't forget the way you're kissing
Aku tak ingin melupakan caramu menciumku
The feeling's so strong were lasting for so long
Rasa itu sangat kuat dan membekas selamanya
But I'm not the man, your heart is missing
Namun aku bukan pria, yang dirindukan hatimu
That's why you go away I know
Itulah sebabnya kau pergi jauh, Aku tahu

You were never satisfied no matter how I tried
Kau tak pernah merasa puas, sekeras apapun telah ku coba
Now you wanna say goodbye to me
Sekaran kau ingin mengucapkan selamat tinggal padaku
Love is one big illusion I should try to forget
Cinta adalah sebuah ilusi yang kuat, seharusnya ku coba 'tuk lupakan
But there is something left in my head
Namun masih ada sesuatu yang masih tertinggal di kepalaku

I won't forget the way you're kissing
Aku tak ingin melupakan caramu menciumku
The feeling's so strong were lasting for so long
Rasa itu sangat kuat dan membekas selamanya
But I'm not the man, your heart is missing
Namun aku bukan pria, yang dirindukan hatimu
That's why you go away I know
Itulah sebabnya kau pergi jauh, Aku tahu

Sitting here all alone in the middle of nowhere
Duduk disini sendiri entah dimana
Don't know which way to go
Tak tahu harus pergi kemana
There ain't so much to say now between us
Sekarang tak banyak yang dapat dikatakan
diantara kita
There ain't so much for you
Tak banyak (yang perlu ku katakan) padamu
There ain't so much for me anymore
Tak banyak (yang perlu kau katakan) padaku

I won't forget the way you're kissing
Aku tak ingin melupakan caramu menciumku
The feelings so strong were lasting for so long
Rasa itu sangat kuat dan membekas selamanya
But I'm not the man your heart is missing
Namun aku bukan pria yang dirindukan hatimu
That's why you go away I know
Itulah sebabnya kau pergi jauh, Aku tahu
That's why you go away I know
Itulah sebabnya kau pergi jauh, Aku tahu

Senin, 29 Juni 2015

Flashback

Sejenak memaksa memori otak kembali ke beberapa tahun yang lalu...

#Now Playing : The Beatles-Yesterday

Memori saya terhenti pada seorang anak lelaki dengan seragam putih biru yang sedang berdiri didepan kelas, memperkenalkan dirinya dengan malas dan sepertinya enggan untuk membiarkan orang lain untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan langsung dengannya. Ya memang saat itu setiap anak diwajibkan untuk memperkenalkan diri didepan kelas, tradisi untuk mengenal satu sama lain ketika kita baru menginjakkan kaki di sekolah baru bukan? Saya ingat persis bagaimana ia dengan langkah malasnya berjalan ke depan kelas memperkenalkan namanya, hobinya, rumah tempat tinggalnya, dan segalanya yang ia harus jawab ketika guru atau murid lain bertanya. Tapi saya bukannya mendengar setiap kata yang ia ucapkan justru saya seperti terhipnotis ketika melihat cara ia berbicara dan... wajahnya. Dia tinggi, terlampau tinggi untuk seusianya, tatapan matanya tajam ditambah alis tebal dan garis rahang lurus tegas terpampang indah mempertegas raut angkuhnya, rambutnya yang sengaja dibuat berantakan justru menambah pesona pada wajahnya. Ya, dia tampan. Haha bahkan saya yang saat itu dengan usia yang sangat belia sangat jeli dalam menilai lawan jenis. Jujur saya penasaran.., setiap saya melihat wajah dingin anak itu, rasanya seperti candu, selalu ingin melihat wajah langka senyum itu dan itu membuat saya tidak berani menyapanya duluan, entahlah mungkin ada sedikit rasa kurang percaya diri? Hmm...
Saya satu kelas dengannya, dan selama waktu berjalan, tidak pernah sekalipun berbicara dengannya! Bayangkan! Betapa bodohnya, mengapa saya hanya berani melihatnya diam-diam dari kejauhan? Wajah itulah alasannya, betapa angkuhnya wajah itu sekalipun kau hanya melihatnya sekilas, ekspresi yang menakutkan namun sangat memikat.

Dan ada sebuah hari yang sangat menyenangkan, meskipun orang lain menganggapnya suatu hal yang biasa, kau tau? Saat itu jam istirahat, saya dan Eka berjalan kembali ke kelas, dan ketika didepan kelas sekumpulan anak laki-laki kelas saya sedang bermain di depan kelas, saat itu saya melihat si wajah dingin bersama satu anak terjahil dikelas saya, namanya Ali. Memang dasar jahil si Ali itu, dia menyilangkan kakinya ke arah masuk pintu kelas ketika saya hendak berjalan masuk, dan itu membuat saya nyaris saja terjatuh dan otomatis saya memukuli polah si Ali. Dan kau tau? Anak itu, wajah dingin misterius itu tertawa! Menertawai saya dan Ali, anggap saja begitu. Dan itu pertama kali saya melihat gurat ceria di wajahnya ketika ia tertawa didepan mata saya persis. Seketika apa yang saya rasakan saat itu benar-benar menganggu, bagaimana tidak? Rasanya gugup, gelisah, jantung berdebar-debar, seperti ingin lari saja tapi kau tak bisa! Saya sepenuhnya terhipnotis olehnya! Lalu saya memutuskan, saya pikir saat itulah saya merasakan yang namanya First Love? Hey... Bukankah itu perasaan orang dewasa? Bagaimana kau bisa langsung menyimpulkan bahwa itu First Love? Saya seolah mendengar otak lain saya berteriak.
Memang benar, saya pikir tidak ada kata lain yg tepat untunk menggambarkan perasaan saya waktu itu selain kata itu kan? First love maybe? Ah sungguh indah perasaan itu... Dan akan kusimpan dalam hati, sebagai rasa yang indah dari gadis usia 13 tahun. Dan tak ada yang perlu disesali jika hanya bisa disimpan di hati saja, karena lebih baik jika terlihat misterius bukan? Misterius seperti anak itu...

#gmh

Rabu, 24 Juni 2015

Jilboobs?

Hell-o guys! Assalamu’alaikum!!
Bulan Ramadhan ini semoga semakin membawa berkah yaaa, seperti postingan saya kali ini yang semoga bisa menjadi renungan ala kadarnya *apasih*
Kali ini izinkan saya bercerita, berargumen, berpendapat atau apapun itu secara objektif. Serius saya berusaha seobjektif mungkin, dan tentu saja berdasar apa yang saya lihat dan saya dengar. Jadi ya memang faktanya begitu tanpa ada bualan sedikitpun.

*krik..krik..krik*

Hmmm...

Apa yang kamu fikir tentang cewek berjilbab? Maksud saya.. Wanita berkerudung? Eh atau sama aja kali ya? Hmm..
Bicara tentang agama, saya memang bukan pakarnya apalagi kalau harus mendebat hal-hal yang dari segi manapun dapat menyentuh sisi kesensitifan seseorang apalagi jika orang itu sangat memegang teguh suatu keyakinannya, tetapi bukan berarti saya golongan atheis, bukan sama sekali. Agama saya Islam seratus persen! Alhamdulillah bukan Islam KTP, Aamiin. Walau sampai saat ini saya masih mencari kemantapan hati untuk berkerudung. Hmm..
Saya heran, akhir-akhir ini memang sedang tren “jilboobs”, kalo nggak tahu jilboobs, searching aja di google. Disitu dijelaskan bagaimana para wanita berjilbab, tetapi baju-baju mereka ketat sampai bagian tubuh yang seharusnya tertutup justru terlihat lekuk-lekuknya. Saya nggak habis pikir, lantas apa tujuan mereka berjilbab jika mereka masih suka mengumbar lekuk-lekuk tubuhnya bahkan ada beberapa yang memakai baju tertutup tapi terlihat transparan pada bagian tertentu?
Saya punya teman yang demi privasinya nggak akan saya sebut namanya, jadi anggap saja namanya Mimin. Jadi Mimin adalah teman saya sewaktu SMP, terakhir kami ketemu beberapa minggu yang lalu secara kebetulan di sebuah tempat yang nggak akan saya sebut dimana. Yang jelas masih di Bumi Nusantara, di kota kecil Tanah Air Banjarnegara. Hehe. Sebenarnya dulu saya nggak akrab-akrab banget sama Mimin, ya hanya sekedar teman yang mengobrol ala kadarnya, tapi untuk segi teman, kami cukup dekat. *Nahlo?* Dulu Mimin dimata saya ini sederhana, ya maklum masih anak SMP yang penampilannya masih polos-polosnya, saya bilang itu dulu. Kalau sekarang beda. Sekarang anak SD saja dandanan udah salah gaul! Mereka masih bau kencur tapi selera pakaian udah kayak gaya-gaya girlband K-Pop yang masuk kategori dewasa. Hmm.. kembali ke Mimin, dulu Mimin bahkan termasuk golongan yang anti pakai bedak. Apalagi pelembab. Baju seragam pun longgar banget! Saku baju aja nyampe ke perut, rok biru ukuran ¾ jauh dibawah lutut, semua serba kebesaran dan sederhana. Khas Mimin pokoknya. Ke sekolah nggak neko-neko pakai atribut diluar aturan sekolah, semua serba polos dan sederhana. Begitulah yang saya ingat dari sosok Mimin saat SMP. Ketika beberapa minggu lalu bertemu Mimin, mulanya saya nggak ngeh kalo itu Mimin sampai dia manggil nama saya…

Mimin: “Heh! Lane kan?” sapa Mimin sambil menepuk bahu saya dari belakang.

Saya: (Bengong sambil cengar-cengir) “Eh kok kaya pernah liat ya hehe, siapa ya?”

Mimin: “Lanee ih sombongnyaaaa, aku *sensor* temen smpmu ihhh… ya maklum sih kamu lupa, karena kita nggak pernah sekelas. “(sambil cengengesan)

Saya: (Merhatiin dari ujung kaki sampai ubun-ubun. Lalu tertawa) “Hloooo kamu *sensor* ternyataaa! Yaampun abis kamu beda banget sih, kukira siapa! Hehe” kemudian kami saling berjabat tangan dan terus mengobrol tentang kesibukan masing-masing.
Saat itu saya kaget setengah mati kalau cewek asing berkerudung ini adalah si Mimin. Saya pangling loh. Penampilannya berubah 180derajat! Tidak! Bahkan 360derajat! Memang sekarang Mimin telah memakai jilbab, namun ada yang aneh… saya lihat baju yang dia pakai. Celana jins denim ketat plus atasan manset warna putih dipadu dengan bolero jins yang panjangnya tidak sampai pusar. Serba ketat! Dari ujung sandal sampai atas dada serba ketat! Hanya kerudung kain saja yang terkesan longgar, tapi seperti hanya sekedar sebagai penutup kepala saja, Tanpa memedulikan ekor rambut yang terlihat balapan dengan panjang kerudungnya! Sungguh. Sebagai penganut agama Islam. Biarpun saya belum total dalam berhijab. Penampilan Mimin secara nggak langsung sebenarnya menurunkan kualitas estetika dari fungsi jilbab itu sendiri. Sebenarnya masih banyak Mimin-mimin yang lain yang pernah saya lihat, dan itu menunjukkan betapa jilboobs secara nggak langsung menurunkan harga diri mereka. Padahal seharusnya dengan berhijab yang baik justru akan membuat diri mereka terlihat lebih indah dan bersahaja. Bukannya malah tatapan sinis orang-orang yang melihatnya, bahkan tak jarang para lelaki yang melirik mereka.

Saya fikir keputusan untuk memakai jilbab seharusnya benar-benar atas dorongan hati. Bukan hanya sekedar ikut-ikut teman atau trends hijab belaka. Karena yang namanya kerudung kan berhubungan dengan simbol keagamaan, yaitu agama Islam. Kerudung bukan hanya sekedar penutup kepala, nggak bisa disamakan dengan topi, atau sejenisnya. Kerudung punya konsekuensi. Ibarat kamu sedang berlari lalu berkeringat. Kamu tahu kalau kamu berlari kamu akan berkeringat, kalau nggak mau keringetan ya jangan berlari. Kalau ingin memutuskan untuk berkerudung, ya harus terima konsekuensi-konsekuensinya, kalau ada yang nggak diambil, akan ada ketidakseimbangan. Konsekuensinya adalah, sekali memakai kerudung, baju harus selalu tertutup, omongan dijaga, kalau ketawa nggak cekikikan, nggak bersentuhan sama yang bukan mukhrim, dan masih banyak lagi. Makanya nggak sembarangan kan orang mau pake kerudung seenaknya. Bukan berarti orang yang berkerudung nggak pernah macam-macam. Atau bukan berarti orang yang nggak pake kerudung suka macam-macam. #ahelah# Saya sebagai orang yang masih diambang kegalauan antara memakai kerudung atau belum, merasa mendapat pencerahan dari Koran yang saya baca kemaren-kemaren, ada seorang anak guru besar ulama, namanya Najwa. Dia hafal beberapa ayat Al-Quran dan terkenal dengan hobinya bersedekah dan membantu orang-orang kurang mampu. Hanya saja dia belum berkerudung, banyak orang menyarankan kepada Najwa akan lebih sempurna jika ia mau memakai kerudung, dan saya kagum atas jawaban Najwa. Kurang lebihnya seperti ini
“Ada dua tipe alasan wanita jika ditegur agar ia memakai kerudung. Wanita pertama menjawab ‘yang penting hatinya dulu dikerudungin dari pada berjilbab tapi hati masih kotor!!’ lalu wanita kedua menjawab ‘saya tahu ada kewajiban untuk berjilbab, tapi sejauh ini saya belum bisa mengenakannya. Doakan saja agar suatu saat saya mendapat tanda agar bisa mengenakannya’. Alasan wanita pertama lebih seperti membela dirinya, karena biasanya dengan alasan semacam itu dia akan terus mengelak dan pada akhirnya tidak memakai jilbab. Sedangkan alasan wanita kedua, ia berani mengakui ketidaksanggupannya untuk memakai kerudung, namun ia mau berusaha mencari kemantapan agar suatu saat ia bisa mengenakannya.”

Dari situ saya berfikir, bahwa bukan hanya soal hati dulu yang berjilbab atau sebaliknya. Tetapi harus mengambil resiko keduanya, agar tetap seimbang tanpa memberatkan konsekuensi satu sama lain.
Hmm…

Sabtu, 20 Juni 2015

Bukan Sekedar Puisi

Apa kata pertama yang baik untuk puisi?

Aku tidak seperti penyair yang pandai merangkai kata-kata
Jika penyair handal dalam membuat syair indah, aku hanya bisa membuat kata-kata sederhana saja
Sesuai isi hati dan keinginan semata
Karena aku memang bukan seorang penyair
Hanya seonggok daging yang terbungkus kulit manusia
Selalu mengeluh dan merenung
Yang tak pernah bersyukur bahkan ketika ia dirundung suka cita
Mungkin ia lupa dari mana asalnya
Dan kepada siapa ia harus menengadahkan tangan
Selalu menitikkan air mata sebagai penyesalan dalam hidupnya
Namun apakah ia pernah berfikir?
Bahwa masih banyak kebahagiaan kecil yang bisa ia rasakan dari orang-orang yang menyayanginya
Kebahagiaan yang sederhana

Minggu, 31 Mei 2015

Malam Minggu Absurd


Ciye malam minggu nih gaess… yok yang single merapat. Kenapa cuman yang single? Karena yang punya pacar pasti lagi pada ngedate lah sama pacar atau selingkuhan masing-masing. Kecuali yang LDR yaaa~ yang Jomblo? Ah biarin.. paling mereka lagi nangis di pojokan. Lalalala~

Kalo ngomongin soal tipe-tipe manusia pada waktu malam minggu ini, saya mengelompokkan tipe-tipe berikut dalam beberapa spesies yakni:

1.Pakes (Pasangan Kekasih)
Keberadaan pakes-pakes ini sebenarnya sangat bervariasi. Biasanya kemanapun kamu keluar saat di malam minggu bisa dipastikan kamu akan melihat mereka seperti di dalam mall, ditempat terbuka, taman kota, tempat makan, angkringan. Tetapi nggak cuman bisa kamu temui di keramaian, banyak juga sebenarnya pakes yang lebih menyukai tempat-tempat sepi loh! Bahkan saya pernah waktu lewat kuburan saya melihat bayang-bayang kepala dipinggir kuburan lalu ketika saya dekati diam-diam ternyata itu dua anak manusia yang sedang berpacaran dibawah pohon jambu! Iya serius! saya nggak bohong! Entah apa yang mereka lakukan di tempat gelap-gelap seperti itu yang jelas saya yakin diantara mereka berdua pasti ada orang ketiga yaitu setan! -_- Spesies jenis ini biasanya nggak beda jauh sama pakes lain, kebanyakan mereka pacaran tapi kaya nggak pacaran, maksudnya gini, mereka malah sibuk sama handphone masing-masing. Padahal nih waktu itu lagi duduk mesraan gitu. Nah katanya pacaran, kok sibuk sama gadget masing-masing sih mas mbak -_-

2.Jomblo
Sebenernya kata jomblo ini terbagi dalam dua jenis yaitu:
Jones dan Jorep.

Jones, menurut bahasa diambil dari dua kata Jomblo yang artinya sendiri tanpa kekasih dan Ngenes yang artinya menderita/miris/tragis. Sedangkan menurut istilah Jones yaitu seseorang yang selalu sendirian tanpa adanya seorang kekasih dalam kurun waktu yang lama (karena nggak ada yang mau) sehingga mengganggu kondisi jiwa dan mental yang membuatnya sangat menderita dan sangat tragis dan sangat miris. Jones ini keliatan paling miris kalo malem minggu. Mereka menganggap bahwa malam minggu adalah malam penuh penyiksaan, kenapa? Karena apa yang mereka lakukan ini penuh resiko. Keluar rumah, ngeliat pakes boncengan mesra lewat depan rumah, nangis. Buka medsos, ngeliat yang LDR sayang-sayangan di medsos, nangis. Nonton tv, ngeliat sinetron yang isinya pakes-pakes semua, nangis. Alhasil mereka cuma bisa nangis di pojokan kamar meratapi nasib yang tak kunjung membaik, bahkan beberapa jones sampai bertapa meminta doa agar malam minggu ini selalu diberi hujan yang deras kalo bisa petir sekaligus angin kencang biar nggak ada pakes pada keluar. Sungguh miris.

Jorep, diambil dari dua kata Jomblo dan Ngarep. Menurut istilah, Jorep merupakan seseorang yang selalu sendirian tanpa adanya seorang kekasih dalam kurun waktu yang lama (karena nggak ada yang mau) dan terlalu berharap dengan siapapun jantan atau betina yang mendekatinya. Biasanya sih mereka menamakan dirinya “korban PHP”. Ciri-ciri jorep bisa dilihat dari ujung jari-jari yang kapalan karena mereka terlalu banyak mengetik keypad untuk stalking-stalking target untuk dimodusi. Kalau target merespon? Mereka akan menganggap target memiliki perasaan yang sama terhadap pelaku sehingga dia akan berkhayal bahwa sebentar lagi bakalan dapet pacar yang kemudian mereka publish kepada public. Tetapi kalau ternyata si gebetan hanya menganggap teman, mereka akan langsung mencapnya tukang PHP dan mem-black list mereka dengan sangat kejam. Tetapi jorep ini nggak gampang nyerah, mereka selalu nemu aja target untuk dingarep-ngarepin sebagai pacar. Aish kasian…

3.Sipur (Pure Single)
Sipur atau biasa disebut Pure Single (Single Murni) adalah yang paling mulia statusnya. Mereka ini menikmati hidup dengan sangat enjoy! (termasuk saya dong) Sipur ini menurut istilah merupakan seseorang yang masih sendiri yang belum memiliki kekasih tetapi tidak merasa sendiri karena mereka menganggap keberadaan kekasih untuknya itu sudah diatur oleh yang diatas. Mereka nggak ambil pusing kalau belum punya pacar. Kenapa? Karena menurut mereka masih banyak kegiatan yang lebih baik yang perlu dilakukan, mereka ini santai, biasanya kalau malam minggu mereka nggak ambil pusing. Kalau mau keluar? Ya keluar main sama temen-temen. Kalau dirumah? Paling mainan laptop, baca komik/novel, ngeblog, main games, pokoknya buanyaaaak deh kegiatan mereka. Pokoknya mereka ini mulia *ciaaah* ngarep enggak,ngenes juga enggak. Tapi? Enjoy. (saya banget)


Jadi kalian masuk spesies yang mana gaess??

Kamis, 28 Mei 2015

Fenomena Musik Zaman Sekarang

#Now playing : WR. Supratman-Indonesia Raya# *plak

Kalo ngomongin soal musik Indo itu...

Zaman sekarang yang namanya musik Indonesia sepertinya sudah nggak terlalu mementingkan aspek kualitas entah dilihat dari segi lirik, genre musik, maupun kualitas suara penyanyi sendiri sudah tak menjadi patokan dalam menciptakan suatu mahakarya yang mampu membuat citra musik Indonesia dilirik oleh industri musik luar negeri.
Sekarang ini mereka seperti berlomba-lomba menciptakan musik yang mampu menarik perhatian kalangan pendengar tanpa memedulikan kualitas dan amanat apa yang tersirat dari musik/lagu tersebut, yang penting selama karya yang dibuat mampu menciptakan "booming" maka pundi-pundi uang pun akan terus bertambah seiring boomingnya sebuah musik.

Kenapa saya bicara seperti ini? Karena akhir-akhir ini ketika saya sedang melihat televisi terutama acara musik yang memang salah satu acara yang selalu saya tonton dan melihat perkembangannya, saya justru kecewa karena apa yang saya lihat adalah bukan seperti yang saya inginkan. Puncaknya kemarin nih waktu saya nonton acara musik yang terbilang acara baru di salah satu stasiun tv swasta sebut saja i-m**ic. Padahal konsep dan tatanan panggungnya itu menurut saya udah goodlooking lah buat jadi tontonan seukuran remaja, saya kira bintang tamu yang akan mengisi acara itu seperti band-band papan atas ataupun penyanyi-penyanyi good talents atau juga girlband boyband yang terbilang papan atas di Indonesia, tapiiiiiii setelah saya lihat, Kejadiannya seperti ini :

Pertama, baru openingnya saja sudah diisi dengan duo penyanyi yang katanya sedang naik daun. Yaituuuuu D*o Se*ig*la, mereka menyanyikan entah lagu apa judulnya tapi yang membuat saya geleng-geleng kepala (bukan karena menikmati lagunya, tetapi saya prihatin) yaitu koreografi mereka yang cukup membuat mata para lelaki "mendelik kesenengan", coba kalian bayangin gaes! Perempuan mana yang nggak risih liat gerakan tubuh apalagi part of the top of their body (if you know what I mean -_-) yang sengaja dibikin up and down yang jelas-jelas itu mengumbar aurat apalagi outfit yang dipakai kala itu udah bener-bener kekurangan bahan banget! Sumvah! Saya langsung ilfeel seketika sama mereka -_- dari awal lagu sampe akhir pun koreografinya tetep itu-itu mulu -___- katanya sih ciri khas. Kalau nggak salah, nama goyangannya "Goyang Dribble" entahlah kenapa mungkin kata "Dribble" diambil dari teknik basket dimana artinya memantul-mantulkan bola ke atas dan ke bawah (maaf bukan bermaksud ambigu, tapi disini saya menilai secara objektif). If you know what I mean yaaa...


Kedua, di pertengahan acara nih (masih nonton juga ternyata saya-_-) ada lagi vocal group, saya lupa namanya pokoknya ada embel-embel nama sang Ibunda yaitu Put** Ba**r. Saya lupa sama judul lagunya, tapi begitu saya dengar Intro lagunya seketika saya langsung teringat lagu milik penyanyi cantik asal Amerika yaitu Meghan Trainor yang judulnya All About That Bass, tiba-tiba saya berteriak dalam hati "Kamvreeeet!!! Apaan ini woyy! Kok lagunya sama persis sih?! Ini sih plagiat namanya!!!" Jujur saat itu saya langsung heboh sampai-sampai saya berdiri dan angkat golok tinggi-tinggi ke arah tv (nggak kok saya bercanda ._.) Maksudnya saya langsung mendengarkan setiap inci nada dari lagu tersebut dan ini memang benar-benar sama persis tanpa ada cacat apapun, hanya bedanya di lagu ini ditambah suara khas gendang karena mereka menyanyikan ini dengan lagu versi dangdut tapi dengan lirik yang berbeda.
Dengan bermodalkan kepo yang cukup membuat saya naik darah, saat itu juga saya langsung browsing-browsing tentang si Plagiator ini, dan benar saja langsung muncul berbagai macam artikel tentang kesamaan lagu dari Put** Bah**r dengan lagu All About That Bass. Kemudian keesokan harinya mereka diundang di acara talk show Hi*amPu**h dan mereka sih ngakunya nggak tau Meghan Trainor. Pokoknya mereka banyak ngelak deh! Ah sungguh alibi yang sangat telah diperhitungkan!

Sebenarnya nggak cuma di acara music i-mu*** yang menayangkan musik yang semakin hari semakin tidak saya mengerti apa yang harus dinikmati, ternyata karena ke-boomingannya pun banyak acara musik lain yang ikut menjadikan bintang tamu mereka yaitu si artis-artis semacam yang saya sebutkan diatas, dan dari situ saya berilham *ciyahh* bahwa sebenarnya nggak salah juga sih kalau musik yang berkembang justru yang sebenarnya tidak ada pesan moral sama sekali untuk diambil, tapi selama masyarakat menyukai dan menikmati kita mau gimana lagi kan? Saya sih cuma ingin berharap generasi muda nanti bisa menciptakan musik yang dapat dinikmati dan diciptakan dari segi kualitas yang mumpuni dan layak untuk didengar kalangan pecinta musik Indonesia maupun mancanegara.

Ini sebenarnya banyak out of topic dari judul postingan saya ini hahaha tapi apa daya saya hanya ingin mencurahkan isi hati dan pikiran saja sih. Yaa kalau ada yang nggak sependapat sama saya, saya maklum karena tiap orang kan punya pendapat beda-beda. Yang penting sih salam damai aja ya, nggak usah dibikin serius. Make it enjoy and don't take it seriously!

Bye....

Selasa, 26 Mei 2015

Mysterious Boy #Prolog

#LELAKI MISTERIUS#


1.
Nananana...
Hujan hujan turunlah segera...
Sirami bunga-bunga ini agar cepat tumbuh...
Mekar merona bersama kupu-kupu disekeliling...
Nananana....

Di sebuah taman yang ditumbuhi berbagai macam bunga nan indah yang mungkin ditempat lain tidak ada bunga seindah itu. Disitu ada seorang gadis, bersenandung ria seperti hendak menceritakan kisah asmaranya kepada peri-peri bunga, ia tersenyum membayangkan seandainya peri-peri itu akan muncul tiba-tiba dari kelopak bunga dan menari bersamanya seperti dalam imajinasinya ketika ia larut membaca novel-novel fantasi kesukaannya. Ia tidak sadar kalau sebenarnya ada yang sedang memperhatikannya sedari tadi.

"Kenapa menyanyi seperti itu?" Sapa sebuah suara.
"Siapa? Bicara denganku?" Tanya gadis itu kaget, tiba-tiba ada lelaki tampan mendekatinya.
"Kamu pikir ada orang lain selain kita disini? Atau kamu kira aku sedang menyapa mereka?" Si lelaki melihat kearah bunga-bunga.
"Siapa?"
"Peri bungamu." kata si lelaki sembari tertawa.
Si gadis tersenyum. Lelaki ini bisa saja. Batinnya.
"Kamu belum jawab pertanyaanku." Tanya si lelaki.
"Pertanyaan apa?"
"Kenapa kamu menyanyi seperti itu?"
"Karena aku ingin hujan. Kenapa?" Jawab si gadis.
"Kukira orang lain banyak memasang boneka penangkal hujan, kenapa kamu malah meminta hujan?" Tanya si lelaki penasaran.
"Karena aku suka hujan." Jawab si gadis singkat.
"Baiklah, tapi kamu belum jawab pertanyaan keduaku."
"Apa?"
"Siapa namamu?" Tanya si lelaki tersenyum.
"Mika. Mika Soeraya. Kamu siapa?" Jawab Mika tersenyum.
"Namaku....."



2.
Pipipipipipi...

Suara alarm berbunyi. Mika terlonjak bangun. Fiuhh mimpi itu lagi! Batin Mika. Malam-malam sebelumnya pun Mika bermimpi lelaki itu lagi, dan selalu berakhir sama. Lelaki yang mendatanginya ditaman di dalam mimpi itu, Mika benar-benar dibuat penasaran dengannya. Seumur-umur ia belum pernah bermimpi dengan cerita yang sama persis setiap ia tidur. Apakah ini suatu pertanda? Pertanda ia akan bertemu jodoh? Atau cinta sejati? Tapi kenapa rasanya sangat ganjil? Lalu siapa sebenarnya lelaki itu? Ahhhh menyebalkan! Batin Mika. Mika kesal, sangat kesal karena ia tidak tahu namanya, bahkan setiap mimpi itu datang selalu berakhir tepat sebelum lelaki itu menyebutkan namanya. Seolah ia memang sengaja membuat Mika penasaran kemudian terbangun. Seolah lelaki itu tahu bahwa ia memang sedang didalam mimpi. Bahkan Mika tidak ingat jelas rupa wajahnya. Wajah tampannya, entah kenapa ia merasa wajah lelaki itu memang tampan, tetapi kepalanya pusing ketika harus mengingat wajah samar-samar itu. Entahlah, Mika serasa ingin bermimpi kembali dan tidak usah bangun saja.

3.
Jam menunjukkan pukul 06.40 dan Mika terpaksa menunda dulu lamunannya tentang si lelaki misterius itu karena ia harus cepat-cepat pergi ke sekolah. Karena hari ini guru yang mengajar adalah pak Harto, guru fisika yang kalau moodnya di rusak maka ledakan amarahnya mampu meluluhlantakkan seluruh jagat raya beserta isinya hingga porak poranda. Begitulah yang kebanyakan para murid pikirkan.

Sesampainya dikelas, untungnya pak Harto datang terlambat dan ia bersyukur karena itu artinya ia telah berjasa mengamankan jagat raya ini dengan tidak merusak mood pak Harto untuk yang kesekian kalinya.

"Mikachuuu.. Pulang sekolah ada acara? Mau nongkrong bareng di kedainya bang Rizqi nggak? Sekalian kita bikin proporsal buat karya ilmiah bulan depan yuk?" Ajak Dylan seusai mata kuliah selesai. Dylan itu sahabat Mika dari kecil, Dylan tau segalanya tentang Mika. Pokoknya apapun yang Mika tahu, Dylan pasti tau dan apapun yang Mika tidak mengerti, Dylan pasti mengerti karena Dylan itu pintar! Mika sudah menganggap Dylan seperti kakak sendiri, dan begitupun sebaliknya walaupun Mika tidak tahu kalau Dylan memiliki perasaan lebih terhadapnya.
"Pulang sekolah emang rencananya mau kesana kok Lan. Tapi ditunda dulu deh bikin proporsalnya, aku ada. kerjaan lain." Ujar Mika.
"Ya sudahlah, kerjaan apa? Perlu bantuan?" Tanya Dylan.
"Nggak usah Lan. Cuman mau menyalin ulang karya-karyanya Sapardi Djoko Damono aja sih hehehe".
"Wihh... Calon sastrawan!!" Kata Dylan heboh.
"Hehe.. Biasa aja dong Lan".
"Tapi nanti boleh dong ikutan gabung sama temen-temen lain?" Ajak Dylan sembari memasang wajah setengah berharap.
"Iya pasti Dylan." Ujar Mika.



#to be continued...